Budidaya Mentimun yang baik

Mentimum atau Timun merupakan suatau tanaman yang menjalar atau juga merambat yang hidup dalam semusim. Nama latin dari mentimum Cucumis sativus L kalau dalam bahasa inggris tanaman ini bernama Cucumber kalau jepang bernama Kyuuri sedangkan untuk di Indonesia terdapat banyak nama untuk mentimum : sebagian daerah di  Sumatera Selatan bernama Lepang, Sunda Bonteng, Madura Temon atau antemon, Jawa Timun, Bali Ketimu atau antimun, Lampung Hantimun, sedangan Aceh bernama Timon.


persemaian timun
1. Cara Persemaian
Bibit mentimun dijadikan kecambah terlebih dahulu dengan cara disemaikan di dalam campuran merang, setelah menjadi kecambah dimasukan di dalam polibag ukuran 4 cm x 7 cm, untuk media polibag ini usahakan dari kompos yang di campur TSP secukupnya lakukan penyiraman 1 atau 2 kali sehari pagi dan sore yang air juga secukupnya serta jangan lupa lakukan penyemprotan dengan fungisida atau insektisida agar untuk menahan penyakit dan hama yang merusak semaian mentimun. Pindahkan bibit apabila sudah berdaun 2 atau 3 daun yang sempurna, bisa juga di hitung dengan  hari yaitu kisaran 10 sampai 15 hari.

pengolahan lahan
2. Pengolahan lahan untuk mentimun
Lakukan pencangkulan dan penggaruan tanah menjadi gembur serta buat bedengan tanah. Jarak antar bedengan tanah minimal 50 cm atau bisa disesuaikan dengan kondisi lahan. Akan tetapi sangat disarankan setidaknya besar bedengan 1 m dan panjangnya disesuaikan. Untuk didalam bedengan tanah ditambahankan pupuk kandang dan pupuk ZA, KCL, TSP secukupnya, bisa juga menggunakan pupuk NPK. Sebaiknya langsung buat lanjaranan agar nantinya pada saat pemindahan dari persemaian tidak merusak akar bibit kecambah mentimun yang sudah dipindahakan.

3. Pemindahan tanam dari persemaian
Sebelum pemindahan tanaman mentimun dari persemaian  siram terlebih dahulu tanah yang telah dibuat bedengan, ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi kelembaban tanah yang seimbang dengan persemaian dan penyesuaian suhu tanah dari tempat persemaian awal agar tidak mati.

4. Pemeliharaan
Pada tahap ini mencakup penyiraman setiap hari secara rutin karena mentimun sangat membutuhkan air yang cukup banyak karena buah yang akan di hasilkan lebih dominan tinggi kadar air serta untuk mendapatkan hasil yang cukup baik. Bersihkan gulma pengganggu yang akan membuat pertumbuhan mentimun menjadi kerdil.

5. Pemupukan
Lakukan pemupukan secara rutin agar mendapatkan hasil yang baik di kemudian hari

6. Penyeleksian dan pengikatan
Lakukan pemipilan tunas hal ini untuk merangsang tunas baru yang lebih banyak. Sedangkan fungsi dari pengikatan dimaksudkan agar mentimum menjalar ke lanjaran yang sudah dibuat bukan menjalar ketanah.

7. Penyemprotan
Lakukan penyemprotan secara berkala ini memungkinkan untuk menahan dan membasmi hama penyakit yang mungkin datang terutama pada kondisi musim kemarau atau pada musin penghujan.

8. Pemanenan Mentimun
Pemanenan buah mentimun dilakukan apabila buah sudah besar dan masih muda kalau untuk dijadikan sayuran atau lalap. Pada umumnya pada masa ini harga mentimun tinggi. Lakukan pemanenan secara berkala sampai masa berbuah mentimun habis, akan tetapi kalau pemanenan untuk bibit, dilakukan pada saat buah sudah kuning itu artinya timun sudah masak. Setelah dipanen dari batang keluarkan biji mentimun dari buahnya peram selama satu malam pada keesokan harinya bersihkan dari kotoran lalu keringkan di tempat yang teduh agar kadar air dari pencucian menjadi sedikit. Setelah itu jemur bibit dipanas matahari sampai menjadi kering. Akan tetapi jangan lupa pada saat matahari sangat terik pada kisaran jam 11.00 sampai dengan 13.00 diangkat terlebih dahulu hal ini untuk menjaga kualitas dari bibit menjadi baik dan tingkat tumbuh bibit tetap tinggi.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...