JENIS DAN VARIETAS MENTIMUN

Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan baik dalam kondisi segar ataupun diolah lebih lanjut. Selain untuk bahan makanan, mentimum juga banyak digunakan sebagai bahan baku pada industri kecantikan. Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah padahal potensinya masih bisa ditingkatkan. Dengan kemampuan adaptasi pada berbagai iklim yang baik, tanaman ini mudah dibudidayakan. Daya serap pasar juga tidak diragukan lagi, hal ini menjadikan peluang usaha untuk budidaya mentimun masih terbuka lebar.
varietas timun
Manfaat lain yang diperoleh dari buah mentimun adalah, biji mentimun memiliki racun alkaloid jenis kipoxanti untuk mengobati anak-anak yang menderita cacingan. Selain itu digunakan untuk mengobati penyakit disentri. Kandungan yang terdapat pada mentimun antara lain 0,65% protein, 0,1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2,2%, kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, B1, B2 dan C. Habitus mentimun berupa herba lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim; setelah berbunga dan berbuah tanaman mati. Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usai 4-5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah, namun dalam budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.

Jenis mentimun

Jenis mentimun dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu mentimun yang pada buahnya terdapat bintik-bintik di bagian pangkalnya dan mentimun yang buahnya halus (tidak berbintik-bintik). Mentimun yang berbintik-bintik dibedakan 3 macam, yaitu mentimun biasa, watong, dan wuku. Mentimun biasa ditandai dengan penampilan kulit buah yang tipis, lunak dan pada saat buah muda berwarna hijau keputih-putihan tetapi setelah tua berwarna kuning tua. Mentimun yang buahnya tidak berbintik-bintink atau krei, dibedakan 2 macam yaitu mentimum krei dan mentimun suri. Mentimun krei buahnya besar dan cita rasanya seperti mentimun biasa sedangkan mentimun suri ukuran buahnya besar sekali, bentuknya lonjong, rasanya manis renyah dan umumnya dipanen buah tua (masak) untuk bahan pencampur minuman.

Di Indonesia mentimun banyak sekali namanya, satu sama lain berbeda-beda diantaranya disebut timon (Aceh), mentimun (Melayu), Laiseu (Nias), ancimun (Batak) Hantimun (Lampung), bonteng (Sunda), temon atau antemon (Madura), Kaitimun atau timun (Jawa), timun (Halmahera) katimun atau antimun (Bali), okatimun (Timor), linud (Minahasa), dan timu (Flores).

Varietas Mentimun

Varietas mentimun yang berkembang diberbagai negara mulai mengarah ke mentimun lainnya.. Beberapa contoh varietas mentimun yaitu :
(a) Mayapada F-1; mentimun varietas ini memiliki bentuk buah meruncing dan warna buah hijau muda sampai sedang. Mentimun varietas ini memiliki ukuran panjang 16,0-16,5 cm dan diameter 3,0-3,5cm. Bobot per buah sekitar 120-130 gram. Toleran terhadap penyakit downy mildew dan antraknosa. Varietas ini mulai bisa dipanen ketika tanaman berumur 32 HST. Potensi produksi 50-60 ton/ha. 
(b) Panda; Vigor tanaman baik, cabang samping produktif. Buah berbentuk lonjong dan berwarna hijau muda. Buahnya berukuran panjang 17-18 cm dan diameter 3,5-4cm. Bobot per buah sekitas 120-150 gram. Toleran terhadap penyakit downy mildew dan antraknosa. Mentimun sudah bisa dipanen ketika tanaman berumur 33 HST. Potensi Produksi 40-50 ton/ha, dan 
(c) Venus; Cabang samping produktif. Bentuk buah langsing dengan bagian pangkal bulat. Daging buah manis, sehingga cocok untuk lalap. Buahnya berukuran panjang 15-16cm dan diameter 3,5-4,0 cm. Bobot per buah sekitar 120-130 gram. Toleran terhadap penyakit antraknosa dan rebah batang. Sudah bisa dipanen pada saat tanaman berumur 32 HST. Potensi produksi 50-60 ton/Ha.

Syarat tumbuh

1. Iklim yang cocok untuk tanaman mentimun yaitu (a)Ketinggian tempat : 1 - 1.000 m di atas permukaan laut (b) Curah hujan tahunan : 800 - 1.000 mm/tahun. (c) bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 5 bulan - 7 bulan (d) Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 6 bulan (e) Suhu udara : 170 c - 230 C (f) Kelembaban : sedang - Penyinaran : sedang - tinggi.
2. Tanah. (a) Tekstur : lempung (b) Drainase : baik (c) Kedalaman air tanah : 50 cm - 200 cm dari permukaan tanah (d) kedalaman perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah (e) Kemasan (pH) : 5,5-6,8, (f) Kesuburan : tinggi.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...