Timun, Ketimun atau Mentimun adalah golongan sayuran murah meriah dan mudah didapat sepanjang musim. Mentimun tergolong tumbuhan jenis melon atau labu yang menghasilkan buah yang dapat dimakan dan dapat dipanen ketika belum terlalu masak/matang untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung dari jenisnya. Dalam ilmu botani, nama latin mentimun adalah Cucumis sativus.
Penamaan tersebut didapat dengan menerapkan sistem penamaan yang disebut Binomial Nomenclatur. Sistem penamaan ini merupakan standar penamaan setiap jenis makhluk hidup berdasarkan kesepakatan internasional. Untuk lebih jelasnya, simak cara penentuan nama binomial berikut ini :
Pertama-tama, tentukan klasifikasi dari makhluk hidup tersebut, dalam hal ini adalah buah mentimun itu sendiri. Setiap makhluk hidup memiliki 7 level klasifikasi. Tiap klasifikasi menggunakan bahasa latin. Dari ketujuh klasifikasi, ambil dua klasifikasi dengan level terbawah, yaitu klasifikasi genus dan spesies.
Kedua nama ini kemudian digabungkan menjadi sebuah nama latin yang resmi digunakan sebagai nama binomialnya.
Berikut ini adalah nama latin dan klasifikasi mentimun :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Division : Magnoliophita (tumbuhan berbunga)
Class : Magnoliopsida (tumbuhan berbiji belah alias tumbuhan dikotil)
Ordo : Curcubitales
Familie : Curcubitaceae
Genus : Cucumis
Species : Sativus
Dari keterangan di atas, dapat terlihat jelas bahwa buah mentimun memiliki genus “Cucumis” dan species “Sativus”. Oleh sebab itu, nama latin mentimun yang digunakan secara resmi di ilmu botani internasional adalah Cucumis sativus.
Sebenarnya di bawah spesies masih ada lagi klasifikasi yang disebut varietas atau ragam. Misalnya, untuk buah mentimun, varietasnya antara lain adalah :
- Mayapada
- Panda
- Venus
- Mars
- Pluto
- Saturnus
Namun, tidak semua makhluk hidup memiliki klasifikasi varietas. Oleh sebab itu, klasifikasi varietas tidak dimasukkan sebagai nama latin resmi dalam sistem Binomial Nomenklatur. Sehingga, nama latin mentimun tetap menggunakan nama genus dan species-nya saja, menjadi Cucumis sativus.
No comments:
Post a Comment